Sejak duduk di bangku sekolah, kita pasti sudah memahami bahwa desain presentasi merupakan faktor yang krusial dalam menentukan kelancaran presentasi. Begitu pula di dunia kerja, desain presentasi yang jelas dan komunikatif akan sangat berdampak pada kelancaran presentasi. Termasuk penyampaian pesan subliminal terkait branding perusahaan dan materi utamanya.
Karena itu, menjadi penting bagi kita untuk memiliki kemampuan menentukan desain presentasi yang simple namun berkesan. Meskipun kita nggak memiliki kemampuan desain yang mumpuni dan menggunakan jasa dari desain agency, namun setidaknya kita tahu model desain presentasi yang baik sebagai tolok ukur.
Sebagai orang yang awam akan desain, keberadaan template stock presentasi merupakan berkah. Pasalnya, template ini sangat memudahkan kita yang ingin menggunakan presentasi yang tidak polos saja namun tanpa banyak upaya mendesain. Sayangnya, template stock adalah cikal bakal dari presentasi yang membosankan dan buruk. Karena sudah banyak digunakan dan tersebar di berbagai presentasi, audiens jadi tidak menunggu-nunggu untuk melihat slide berikutnya. Pada akhirnya, template stock akan membuat presentasi jauh dari kata berkesan.
Meski visual dalam desain presentasi itu sangat penting, namun inti pesanmu tetap akan tersampaikan lewat tulisan. Karena itu, pemilihan font tetap harus dilakukan dengan hati-hati dan nggak asal ‘indah’ semata. Kita juga harus mempertimbangkan seberapa mudah font tersebut dibaca dari jarak dekat maupun jauh sehingga pesan kita akan tetap tersampaikan dengan baik.
Dalam presentasi, ada dua faktor yang bermain di sana. Pertama, visual yakni desain dan tulisan dalam slide presentasi, dan yang kedua audio yakni suara dan penjelasan dari pemateri.
Faktor yang kedua semestinya mengambil peran lebih banyak, karena jika kita hanya akan memperhatikan visual, kenapa tidak kirimkan teks materi saja? Untuk itu, jumlah baris tulisan dalam slide tidak boleh terlalu banyak hingga membuat audiens lebih fokus kepada slide presentasi daripada penjelasan pemateri. Aturan dasar yang bisa kita pegang adalah 6 baris tulisan sebagai jumlah maksimal dalam satu slide.
Sama seperti poin kedua, tulisan dalam desain presentasi yang baik harus bisa dibaca dari ujung ruangan sekalipun. Sehingga, bukan hanya fontnya yang harus jelas namun juga ukuran font yang harus proporsional. Selain itu, jangan takut untuk menggunakan ukuran font yang berbeda untuk menjelaskan bagian tertentu. Seperti font yang lebih besar di bagian judul.
Desain presentasi yang baik harus mampu menyampaikan pesan pada audiens mengenai bagian-bagian yang harus dicermati dengan baik. Untuk itu, kita bisa menggunakan kontras warna agar bagian tertentu mendapat ‘highlight’ dan perhatian khusus dari audiens. Kontras warna pun akan terasa mencolok dan memicu rasa ingin tahu audiens.
Seperti poin 5, membuat kontras warna memang dianjurkan. Akan tetapi bukan berarti kita bisa menggunakan banyak warna dalam satu presentasi karena hal itu justru akan membuat pusing audiens. Lebih baik, tentukan skema warna yang harmonis di awal dan hanya gunakan warna-warna tersebut dalam desain presentasi.
Salah satu kesulitan desainer adalah mencapai konsistensi karena luapan ide yang banyak di kepala. Karena itu, kita perlu sadari betul bahwa desain yang konsisten adalah desain yang baik. Konsistensi akan memperkuat branding yang ingin disampaikan, serta membuat audiens lebih fokus kepada isi materi alih-alih desain yang disuguhkan.
Desain yang sederhana dan berkesan adalah kunci keberhasilan presentasi. Memang membuat desain presentasi yang baik nggak semudah kelihatannya. Kadang kita mengalami kebuntuan ide atau kebingungan karena minimnya wawasan. Di sini, desain agency dapat menjadi solusi untuk membuat desain presentasi yang baik dan mampu membuat presentasi perusahaanmu jadi jauh lebih baik.