Digital Marketing: Bukan Pekerjaan Satu Orang Saja

Share

Sekilas, digital marketing mungkin terlihat sederhana. Akan tetapi jika kita perhatikan dari belakang layar, ada banyak proses kompleks yang mungkin tidak diketahui banyak orang. 

Dalam perjalanan  Pameo memberikan layanan untuk berbagai macam organisasi, digital marketing berperan krusial dalam memastikan bahwa pesan brand klien tersampaikan dengan menjangkau audiens yang sesuai. Ini juga berlaku dalam brand awareness pada brand yang dikelola Pameo. Bagaimana hal tersebut dapat berjalan dengan baik adalah dengan proses ideasi strategi digital marketing dalam melaksanakan langkah-langkah sesuai dari kebutuhan dan tujuan organisasi klien.

Berikut adalah ciri-ciri seperti apa dan bagaimana padatnya kegiatan digital marketing yang dilakukan oleh tim digital marketing (DM).

Koordinasi Horizontal

Tim digital marketing di Pameo terdiri atas tiga subdivisi, di antaranya media strategistcontent specialist, dan ads & KOL specialist. Ketiganya saling menyelaraskan unit-unit kegiatan dalam level hierarkis yang sama atau dekat.

Media Strategist

Subdivisi media strategist bertugas dalam membuat perencanaan dan mengembangkan strategi pemasaran secara keseluruhan untuk klien. Berkaca dari apa yang dikerjakan, mereka harus dapat memastikan bahwa pesan dari brand yang hendak disampaikan bisa tersampaikan dan mencapai target audiens yang tepat. Misalnya berinteraksi dengan klien dalam akun media sosial dari brand yang dia urus, di mana mereka bisa mencari solusi dalam menangani kebutuhan yang dibutuhkan klien. 

Tugas lainnya adalah menganalisis dan tracking hal-hal penting dari berbagai kompetitor dari akun media sosial dengan memanfaatkan free tools, di mana mereka akan membandingkan seberapa jauh engagement yang diperoleh. Media strategist juga berperan mendorong satu tim DM untuk selalu memberikan ide-ide yang fresh dalam konten-konten yang hendak di-upload.

Kira-kira itu gambaran berjalannya kegiatan dalam subdivisi media strategist demi menggapai jumlah engagement yang ditargetkan. Segala strategi yang disusun oleh media strategist berikutnya dilaksanakan oleh content specialist

Content Specialist

Subdivisi content specialist berperan dalam pembuatan dan pengelolaan konten-konten di sejumlah media sosial demi menggapai target audiens, membangun brand awareness, dan meningkatkan penjualan.

Di atas kertas, tugas dalam bagian content specialist terdengar hanya sekadar melaksanakan tugas-tugas yang tadi disebutkan. Namun pada kenyataannya, hal tersebut tidaklah sesederhana yang kita bayangkan. Tugas-tugas dalam content specialist itu, layaknya media strategist, sangat kompleks. 

Ada sekian tugas yang patut juga dikerjakan oleh bagian content specialist seperti pada daftar di bawah berikut:

  • Sebelum memulai pembuatan konten, content specialist harus melakukan riset kompetitor. Riset tersebut sangat berguna sebagai strategi dalam membuat konten-konten agar memperoleh engagement yang tinggi. Maka itu content specialist tidak hanya bergantung pada strategi yang dirancang oleh media strategist semata, tetapi juga melakukan hal itu sendiri secara proaktif;
  • Content specialist turut terlibat dalam brainstorming yang panjang perihal konten yang hendak dibuat. Brainstorming itu tidak hanya sebatas mencari ide konten saja, melainkan turut memperhatikan apakah ide konten tersebut masih relevan dengan bisnis yang dipromosikan atau tidak;
  • Melakukan review dan revisi adalah tugas lain yang tidak luput dari bagian content specialist. Segala hal yang dikerjakan perlu di-review kembali dan direvisi jika ada yang perlu diperbaiki dan/atau ditambahkan. Hal ini dilakukan supaya suatu konten semakin engaging bagi audiens yang dijangkau, dan;
  • Ketika konten sudah di-upload, tugas content specialist berikutnya adalah berinteraksi dengan audiens, di mana segala pertanyaan yang dilontarkan audiens harus direspon sesegera mungkin. Tugas ini membuat pekerjaan bagian content specialist tergolong sebagai tipe 24/7, di mana seseorang harus terus memantau update perihal reaksi terbaru dari audiens yang ada sepanjang waktu.

Kurang lebih seperti itu segala kegiatan yang dijalankan oleh subdivisi content specialist. Sebuah konten yang hendak dipublikasikan masih harus memerlukan peran ads & key opinion leader (KOL) specialist dalam mengiklankannya ke audiens berskala besar.

Ads & KOL Specialist

Sesuai namanya, subdivisi ini berperan dalam mengiklankan brand awareness dengan mengandalkan sosok KOL. Dipakainya sosok KOL adalah strategi terjitu dalam mendongkrak engagement, terlebih jika KOL yang ditentukan sesuai dengan selera audiens yang ada. Namun, strategi semacam itu tidak boleh dilakukan semena-mena. Sebuah perusahaan dengan brand-nya harus memiliki relasi yang baik dengan para KOL ataupun influencer, karena kualitas brand sendiri harus baik pula bila ingin dipromosikan oleh seorang KOL.

Cara terjitu yang dapat perusahaan lakukan dalam memulai kerja sama dengan sosok KOL tanpa menimbulkan konflik adalah melakukan KOL management.  KOL management adalah cara perusahaan dalam mengatur inisiatif pemasaran mereka dengan para KOL serta audiens mereka. Salah satu tindakan yang dilakukan adalah identifikasi yang memungkinkan perusahaan untuk menentukan spesialisasi bidang para KOL yang ahli di bidang pengetahuannya. KOL management juga berperan dalam menganalisis relevansi KOL dengan brand, mengetahui audiensnya, seberapa banyak followers yang dimilikinya, sampai menghitung engagement followers.

Peran KOL management sangat esensial dalam mempromosikan brand awareness di depan audiens secara efektif, karena sosok KOL profesional yang sesuai dengan bidang spesialisasinya dapat menjaga citra positif dari perusahaan yang bekerja sama dengannya. Selain itu, alur berjalannya kampanye digital akan lebih tertata berkat jadwal yang telah disusun serapih mungkin . 

Salah Satu Roda Penggerak

Tim DM menjadi roda penggerak aktivitas komunikasi digital baik yang bertujuan untuk menggenjot penjualan, meningkatkan public awareness atau komunikasi digital pada umumnya. Contohnya adalah public relation (PR), di mana tugasnya adalah memastikan citra positif suatu perusahaan di mata publik. Ketiga subdivisi tersebut, seperti yang sudah dibahas, memiliki peran krusial dalam menjalankan kinerja tim DM yang kemudian menggerakkan aktivitas komunikasi digital dalam menjangkau target audiens.

Membutuhkan Pengawasan 24/7

Sebuah tim DM harus mengetahui segala tren dan berita terkini yang terus bermunculan sepanjang waktu, khususnya pada platform media sosial. Baik dari content specialistmarketing strategist maupun ads & KOL specialist, ketiganya harus selalu siaga dalam memantau perkembangan terkini dari seberapa banyak audiens yang dicapai, seberapa banyak engagement yang dihasilkan, dan seberapa banyak pula followers yang bertambah. 

Segala tren dan berita terkini yang ada sangat berkolerasi dengan ketiga target kuantitas yang hendak dicapai lewat digital marketing, maka tim DM harus selalu siap melaksanakan tugas-tugasnya sepanjang waktu.

Konklusi

Di balik seberapa kompleksnya bagaimana digital marketing dijalankan, kita bisa melihat betapa dinamisnya segala kegiatan yang melibatkan segenap tim DM. Dengan segala kejadian terkini yang terus bermunculan punya pengaruh besar pada ide-ide konten yang hendak digarap dalam meraih target audiens dan memperoleh banyak engagement. Jika salah satu dari ketiga subdivisi tersebut tidak berjalan mulus atau tiba-tiba berhenti begitu saja, maka kegiatan digital marketing tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.


Sumber:

https://www.studimanajemen.com/2019/05/bentuk-dan-pentingnya-fungsi-koordinasi.html

https://glints.com/id/lowongan/social-media-strategist-adalah/#.Ys6dZ3ZBy5c

https://glints.com/id/lowongan/content-specialist/#.Ys6djHZBy5c

https://glints.com/id/lowongan/kol-management-adalah/#.Ys6dsXZBy5c

You might also be interested in