3 TED Talks yang Wajib Ditonton untuk Mengasah Communication Skills

Share

Communication skills adalah segala macam soft skills yang wajib kita kuasai dalam dunia kerja. Mulai dari menyampaikan gagasan, berbicara saat membawakan presentasi seperti public speaking, menjadi pendengar yang baik, komunikasi non-verbal seperti kontak mata atau hand gestures, komunikasi tertulis, dan seterusnya. 

Sekilas, communication skills kelihatan mudah dipraktekkan begitu saja. Namun, tidak jarang kita mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan banyak orang. Entah itu merasa gugup ketika sedang memaparkan materi di depan audiens, segan berbicara dengan orang tertentu seperti atasan, bingung ketika ingin menayakan beberapa hal ke rekan kerja, dan sebagainya. Merasa takut itu wajar ketika bekerja, tetapi alangkah baiknya hal tersebut tidak bisa dibiarkan terus terjadi berulang-ulang.

Berikut ini adalah beberapa rekomendasi tontonan TED Talks yang wajib disimak tentang cara jitu dalam mengasah communication skills, di mana sekaligus menjadi tips menjadi public speaker yang handal.

Talk Nerdy to Me – Melissa Marshall

Dari video ini, kita memerlukan solusi dalam membuat presentasi mudah diresapi oleh banyak orang awam.

Salah satunya adalah menyampaikan materi tertentu yang awam bagi audiens dengan banyak memakai gambar dan tulisan keterangan secukupnya saja. Karena manusia adalah mahluk visual, paparan materi yang kaya gambar akan mudah dipahami dan menjadi menarik disimak. Selain itu, istilah-istilah spesifik yang asing harus diganti dengan pilihan istilah yang sederhana dan sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. 

Intinya, kita bisa menyampaikan presentasi sesingkat dan sejelas mungkin tanpa harus mengorbankan isi materi konten itu sendiri. Pemaparan yang efektif akan membuahkan engagement dari para audiens dalam menyimak presentasi yang dibawakan pembicara.

The Secret Structure of Great Talks – Nancy Duarte

TED Talks ini mengajarkan bahwa penting sekali kita perlu membagikan ide atau wawasan ke orang lain. Jika suatu ide tidak dikeluarkan dan dibiarkan tersimpan di dalam kepala, maka lambat laun ide tersebut akan meredup sampai terlupakan begitu saja. Sebagai individu, kita juga akan terhambat dalam mengembangkan diri membentuk sikap.

Salah satu cara paling efektif dalam mempresentasikan idenya adalah memakai metode bercerita atau storytelling. Jauh sebelum ada bahasa tulis, manusia membagikan ide-idenya dengan storytelling secara turun temurun. Sebuah ide akan bertahan terus dan disikapi oleh beragam individu lewat persepsinya masing-masing.

Presentasi Steve Jobs tentang peluncuran iPhone pertama pada 2007 silam adalah satu presentasi terbaik dan bersejarah dalam dunia public speaking. Lewat struktur storytelling yang dibumbui sedikit humor dan dapat dipahami oleh audiens, Jobs berhasil membawa audiens saat itu dalam merasakan luar biasanya produk iPhone yang ditunjukkan pertama kalinya di depan publik. 

Seperti yang dipaparkan oleh Duarte menyangkut contoh kasus dari Jobs, bahwa pembicara akan membuat audiens bisa memahami dan merasakan isi presentasi lewat pengalaman pribadi yang berkaitan dengan topik yang disampaikannya. Presentasi akan semakin menarik dan efektif untuk disimak ketika pembicara menyajikannya ibarat cerita fiksi, di mana audiens akan tergugah dan semakin penasaran menantikan sajian isi materi yang didengarnya. Lewat storytelling yang bersifat orisinil, presentasi juga berguna bagi pembicara itu sendiri dalam melawan keterbatasan diri dan memantapkan rasa confidence.

5 Ways to Listen Better – Juliane Treasure

Lewat video ini, kita diajarkan untuk mencoba beberapa cara efektif dalam menjadi pendengar yang baik. Terdapat lima cara yang dipaparkan oleh Treasure.

Pertama adalah mengheningkan diri. Dalam keadaan sunyi, kita tidak akan mendengar banyak suara supaya bisa fokus ke hal lain yang tidak kita dengar. Jadi kita hanya akan ‘mendengar’ keheningan suasana saja secara berulang-ulang.

Cara kedua adalah mengatur pendengaran kita di segala suasana. Suka tidak suka, kita tidak dapat menebak suasana apa yang akan kita rasakan ke depannya. Jadi kita perlu tetap mendengar dan cari tahu sumber suara mana saja yang dapat kita dengarkan. Misalnya ketika sedang di suasana kantor yang sibuk dan bising, kita perlu fokus saat mendengar atasan kita berbicara.

Ketiga adalah menikmati suara-suara biasa dalam keseharian. Suara lain yang terdengar dari kejauhan tidak selamanya menjadi distraksi, karena kita bisa menikmatinya sembari melakukan sesuatu. Seperti di poin kedua tadi, tinggal kembali ke kita dalam memilih-milah sumber suara mana yang kita nikmati dan mana yang tidak perlu kita dengar.

Selanjutnya yang keempat adalah mengatur posisi mendengarkan. Ini adalah cara paling penting kalau mau menjadi pendengar yang baik. Untuk mendekatkan diri dengan sumber suara yang ingin kita dengarkan, kita bisa memindahkan posisi ke bagian yang dekat dengan apa yang mau kita fokuskan. 

Cara kelima adalah menerapkan metode RASA. Metode ini adalah akronim dari:

  • R: Receive – pay attention to the person;
  • A: Appreciate – Make little noises like “hmm” “OK”;
  • S: Summarize – Use the word “so”, dan;
  • A: Ask – Ask questions afterwards.

Intinya adalah kita belajar menjadi penyimak yang baik ketika berinteraksi dengan orang lain. Dalam penerapannya tidak serta merta hanya mendengarkan saja, tetapi juga perlu membalas reaksi singkat seperti yang ada di akronim kedua sampai keempat. Jadi menjadi pendengar yang baik bisa mendorong kita proaktif dalam berinteraksi.

Konklusi

Dari ketiga video tersebut kita tidak hanya menyaksikan materi-materi communication skills yang mereka paparkan, tetapi juga communication skills langsung lewat gaya pembawaan mereka masing-masing di depan para audiens di seminar TED Talk. 

Belajar mengasah communication skills seperti public speaking tidak hanya sebatas menonton ketiga contoh TED Talks yang sudah dijelaskan sebelumnya, tetapi segala video TED yang ada bisa menjadi tips pembelajaran dalam meningkatkan rasa percaya diri dalam melakukan public speaking di depan audiens.

Sumber:

You might also be interested in